Ayah telah banyak jasa dan pengorbananmu untuk keluarga
Ayah tanpamu aku tidak akan pernah ada di dunia
Ayah rambut putih milikmu seolah menjadi saksi pertumbuhan darah dagingmu yang kian beranjak dewasa
Ayah setiap perjalanan waktu yang kita lalui bersama seolah cepat berlalu
Dahulu ayah selalu menggendongku tat kala aku kesulitan tidur
Ayah yang selalu membawaku berkeliling mengitari kota dan menuruti kemauanku
Ayah setiap susah dan senang yang kita lewati selalu menjadi ingatan dalam benak
Ayah orang yang pekerja keras, selalu berusaha menuruti keinginanku yang tak masuk di akal
Ayah apa kau ingat ketika aku merengek ingin minum susu, sementara uang disakumu tak cukup untuk membelinya?
Ayah yang kala itu tak memiliki pekerjaan menaiki pohon kelapa yang tinggi hanya untuk mengambil kelapa muda kemudian di jualnya
Ayah putri kecilmu kini beranjak dewasa
Namun perjuanganmu untuk menafkahi keluarga belum tamat
Usia ayah sudah tak muda lagi untuk bekerja
Namun ayah tak pernah mengalah dengan keadaan walau sering kali susah
Ayah tak pernah memerhatikan dirinya
Ayah hanya fokus membekali ku dengan ilmu dan nasehat
Ayah jangan pernah lelah untuk selalu mengajariku banyak hal
Ayah aku ingin kau hadir dalam wisuda ku
Ayah aku ingin kau menjadi wali nikahku kelak
Ayah aku ingin melihatmu menimang cucu
Ayah maaf karena aku selalu merepotkan
Ayah maaf karena aku selalu membuatmu marah
Segala pengorbanan ayah takkan bisa ku balas dengan batangan emas
Aku hanya bisa mengabulkan pintamu agar aku lulus dari universitas
Ayah walaupun ayah tidak disenangi banyak orang
Tapi aku, ibu, dan adik sangat bangga menjadi bagian dari hidup ayah
Terimakasih ayah, ayah akan selalu menjadi bagian hidupku dimanapun aku berada